BEKASI, NarasiKita.ID – Sebuah embung yang berada di Kampung Bojong, Desa Jayalaksana, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menuai keluhan warga karena kondisinya yang mangkrak dan justru berpotensi menimbulkan bencana.
Sekilas, lokasi tersebut tampak seperti danau. Namun, faktanya itu adalah proyek pembangunan embung yang tidak tuntas dan kini terbengkalai. Embung dengan kedalaman sekitar lima meter itu tidak dilengkapi saluran pembuangan, sehingga saat musim hujan tiba, air meluap dan menyebabkan banjir ke permukiman warga.
“Embung ini mangkrak. Kalau hujan, bukan cuma banjir, sekolah pun sampai diliburkan,” ujar Marsad, warga setempat, Kamis (22/05/2025).
Tak hanya merendam rumah warga, luapan air dari embung juga berdampak pada kegiatan belajar-mengajar. Dua sekolah dasar, yakni SDN Jayalaksana 01 dan 02, terpaksa menghentikan aktivitas saat banjir datang.
Selain itu, embung tersebut juga dinilai membahayakan keselamatan anak-anak. Tanpa pagar pengaman, anak-anak yang bermain di sekitar embung terancam jatuh dan tenggelam karena kedalamannya yang mencapai lebih dari lima meter.
“Dalem banget. Ngeri kalau anak-anak main ke situ, bisa tenggelam kalau kepleset,” tambah Marsad.
Menurut warga, lokasi tersebut dulunya merupakan kali mati dengan kedalaman hanya sekitar 1,5 meter di tengah dan setinggi mata kaki di pinggir. Namun setelah direncanakan menjadi embung oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan melalui program Citarum Harum, kawasan tersebut digali menggunakan alat berat. Ribuan kubik tanah diangkut, namun setelah itu tidak ada lagi kelanjutan pekerjaan.
“Dulu dikerjakan oleh BBWS lewat program Citarum Harum. Setelah tanah digali dan diangkut, tidak ada lagi aktivitas pembangunan. Sejak itu terbengkalai,” jelasnya.
Warga berharap agar pemerintah baik dari tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat segera turun tangan untuk menata kembali embung tersebut. Mereka meminta proyek ini tidak dibiarkan mangkrak berlarut-larut, karena telah menimbulkan keresahan dan kerugian.
“Saya berharap pemerintah segera bertindak. Tolong ditata kembali agar embung ini tidak terus menjadi bencana, tetapi bisa memberi manfaat bagi warga sekitar,” pungkasnya. (MA)