KARAWANG, NarasiKita.ID – Harga diri masyarakat Karawang tengah diuji. Forum Karawang Utara Bergerak (FKUB) bersama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bumi Proklamasi mengultimatum aparat penegak hukum untuk tidak bermain-main dalam menangani laporan dugaan penghinaan oleh oknum HRD PT FCC Indonesia terhadap warga lokal.
Pernyataan yang diduga melecehkan martabat masyarakat Karawang itu tak hanya menyulut kemarahan publik, tetapi juga menguak adanya dugaan perlindungan dari manajemen PT FCC terhadap pelaku.
“Jangan anggap remeh laporan ini! Dugaan penghinaan terhadap masyarakat bukan delik sepele. Hari ini (Selasa, 29 Juli 2025) saksi-saksi sedang diperiksa di Polres Karawang, dan kami akan terus kawal hingga tuntas. Jika hukum tak ditegakkan, jangan salahkan rakyat jika kepercayaan terhadap institusi hukum runtuh,” tegas Dede Jalaludin, SH dari LBH Bumi Proklamasi, dalam pernyataan sikapnya, Selasa (29/07/2025).
Dede juga menyinggung standar etika perusahaan Jepang yang selama ini dikenal ketat dalam menjaga reputasi dan integritas korporasi. Ia menilai sikap manajemen PT FCC Indonesia sangat memalukan.
“Perusahaan Jepang dikenal disiplin dan menjunjung tinggi etika kerja. Tapi yang terjadi di Karawang, justru sebaliknya. Oknum HRD yang diduga melakukan penghinaan justru terkesan dilindungi. Ini jelas mencoreng prinsip code of conduct dan merusak nama baik PT FCC itu sendiri,” tandasnya.
LBH Bumi Proklamasi memastikan bahwa langkah hukum yang ditempuh bukan sekadar gertakan. Laporan resmi telah masuk, dan tekanan publik semakin kuat.
Kasus ini menyeruak setelah pernyataan diskriminatif yang dilontarkan oleh oknum HRD PT FCC terhadap warga Karawang tersebar luas. Narasi bernada merendahkan itu menyulut emosi publik, yang merasa martabatnya diinjak-injak di tanah sendiri.
“Kami tidak akan diam. Hukum harus berdiri tegak! Jangan tunduk pada kuasa modal asing. PT FCC harus tahu diri, bahwa mereka berdiri dan berbisnis di atas tanah Karawang, bukan di atas harga diri masyarakat yang bisa dibeli!” teriak salah seorang warga dalam aksi pengawalan di Mapolres Karawang. (Yusup)