KARAWANG, NarasiKita.ID – Momen Idul Adha 1446 Hijriah seharusnya menjadi ajang berbagi dan memperkuat solidaritas sosial. Namun, bagi Bupati Karawang Aep Syaepuloh, perayaan kali ini justru menyisakan kekecewaan. Ia menyoroti minimnya kontribusi perusahaan-perusahaan di Karawang dalam penyaluran hewan kurban melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
“Karawang ini dikenal sebagai kota industri, ada lebih dari 1.000 pabrik berdiri di sini. Tapi yang menyalurkan hewan kurban melalui CSR hanya 37 perusahaan, dan itu-itu saja tiap tahun,” ujar Aep usai menerima hewan kurban di Plaza Pemda Karawang, Kamis (05/06/2025).
Menurut Aep, total hewan kurban yang diterima tahun ini berjumlah 43 ekor sapi. Satu ekor berasal dari Presiden RI, lima dari instansi pemerintah daerah, dan 37 ekor lainnya dari perusahaan swasta. Namun, Aep mengeluhkan bahwa sebagian besar sapi yang disumbangkan oleh perusahaan dalam kondisi kurang ideal.
“Ada yang kecil dan kurus. Padahal mereka dapat keuntungan besar di Karawang, tapi untuk berbagi dengan masyarakat setahun sekali saja masih sulit,” tegasnya.
Bupati menyayangkan kurangnya kepedulian perusahaan terhadap momen sosial seperti Idul Adha, yang semestinya bisa menjadi momentum mempererat hubungan antara dunia industri dan masyarakat.
“Kalau dari ribuan pabrik itu minimal 100 saja yang berpartisipasi, tentu dampaknya sangat besar. Tapi nyatanya, hanya puluhan perusahaan yang ikut, dan itu pun selalu yang sama,” katanya.
Ia menambahkan, seluruh hewan kurban dari CSR akan disalurkan langsung kepada masyarakat Karawang, sehingga manfaatnya bersifat langsung dan nyata. Pemerintah daerah, kata Aep, juga telah berupaya semaksimal mungkin untuk membina dan memfasilitasi perusahaan dalam menyalurkan CSR.
“Kita fasilitasi semua perusahaan dengan baik, komunikasi lancar. Tapi ya, realitanya begini. Semoga ke depan makin banyak perusahaan yang memiliki rasa kepedulian,” pungkasnya. (Yusup)