KARAWANG, NarasiKita.ID – Rencana aksi puluhan ribu guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Karawang ke kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang menuai kritik. Aksi ini merupakan respons terhadap konten kreator Ronald A. Sinaga yang mengungkap dugaan penyalahgunaan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di sejumlah sekolah di Karawang.
Direktur Pusat Studi Konstitusi dan Kebijakan (Pustaka), Dian Suryana, menilai aksi tersebut tidak memiliki urgensi dan justru dapat merugikan peserta didik.
“Kami mendesak Ketua PGRI untuk segera meralat keputusan ini. Jika guru-guru diajak aksi, siapa yang akan mengajar di kelas? Tidak ada urgensinya aksi ke Pemkab Karawang,” ujar Dian kepada awak media, dilansir dari SpiritNews.co.id, Jumat (14/02/2025).
Menurutnya, jika tujuan aksi adalah untuk meminta perlindungan bagi profesi guru, terdapat cara yang lebih bijak tanpa mengorbankan hak belajar siswa. Pemkab Karawang sendiri telah mengeluarkan regulasi terkait perlindungan guru, yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 4 Tahun 2018 serta Peraturan Bupati Karawang Nomor 347 Tahun 2023 sebagai pelaksanaannya.
Dian menambahkan, PGRI Karawang seharusnya fokus pada penyelesaian substansi masalah dengan menggandeng Inspektorat Daerah untuk mengaudit dana PIP di sekolah-sekolah yang bermasalah. Jika hasil audit menyatakan tidak ada penyimpangan, barulah bisa ditempuh langkah hukum atas dugaan pencemaran nama baik.
“PGRI seharusnya melakukan advokasi yang berdampak dua hal: melindungi martabat profesi guru dari tuduhan yang tidak berdasar serta memastikan dana PIP diterima oleh peserta didik yang berhak,” tegasnya.
Diketahui, rapat koordinasi PGRI Karawang sebelumnya telah menghasilkan dua keputusan utama, yakni melaporkan Ronald A. Sinaga ke kepolisian dan menggelar aksi damai ke Pemkab Karawang untuk meminta perlindungan terhadap profesi guru. Namun, dengan adanya regulasi yang sudah melindungi guru, kritik muncul bahwa aksi ini sebaiknya dibatalkan dan fokus diarahkan pada solusi hukum yang lebih konkret.