KARAWANG, NarasiKita.ID – Jelang peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2025, Forum Daerah Aliran Sungai (FORDAS) Cilamaya Berbunga mengeluarkan seruan tegas: akhiri polusi plastik, hentikan seremoni kosong, dan bangun kesadaran kolektif yang terwujud dalam aksi nyata.
Ketua FORDAS, Muslim Hafidz atau yang akrab disapa Gus Ocim, menegaskan bahwa kondisi lingkungan, khususnya di Karawang, telah mencapai titik darurat. Menurutnya, sudah tidak ada lagi ruang untuk basa-basi dan simbolik.
“Lingkungan hidup bukan tema musiman. Ini soal masa depan kita bersama. Jangan biarkan Hari Lingkungan Hidup hanya menjadi panggung pidato. Jadikan ini momen kebangkitan kolektif. Karawang harus berdiri di garis depan melawan polusi plastik,” tegas Gus Ocim, Minggu (01/05/2025).
Dalam seruan terbukanya, FORDAS Cilamaya Berbunga mengusulkan empat langkah strategis:
1. Hentikan Seremoni Kosong, Mulai dari Instruksi Bupati
FORDAS mendesak Bupati Karawang mengeluarkan instruksi resmi kepada seluruh perangkat daerah hingga level desa agar menggelar aksi bersih-bersih serentak pada 5 Juni 2025. Instruksi ini harus menyentuh sektor pendidikan, fasilitas umum, hingga tempat ibadah.
Selain itu, rumah-rumah ibadah diminta mengangkat tema lingkungan hidup dalam setiap khotbah dan ibadah. “Kita butuh perubahan budaya. Dan perubahan itu harus dimulai dari arahan yang jelas, bukan seremoni yang lupa dilanjutkan,” kata Gus Ocim.
2. Khotbah Jumat: Serukan Fatwa Lingkungan
FORDAS mengajak organisasi keagamaan Islam seperti MUI, NU, Muhammadiyah, Persis, dan DMI untuk mengarahkan khutbah Jumat 6 Juni 2025 bertema lingkungan hidup. Isu yang diangkat antara lain haram membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan sebagai bagian dari iman, dan perintah agama untuk merawat bumi.
“Khotbah di mimbar adalah media perubahan. Ketika ulama bersuara, umat akan bergerak,” ujar Gus Ocim.
3. Lintas Agama, Satu Pesan: Lingkungan adalah Amanah Spiritual
Seruan FORDAS juga ditujukan kepada organisasi keagamaan lintas iman PGI, KWI, MAKIN, MBI, PHDI untuk mengangkat tema “Lingkungan Hidup sebagai Saudara Kosmis Manusia” dalam peribadatan Minggu pada 8 Juni 2025. Alam bukan sekadar sumber daya, tetapi bagian dari jalinan spiritual manusia.
4. 5 Menit untuk Bumi: Gerakan Warga, Bukan Wacana
FORDAS mengajak seluruh warga Karawang tanpa kecuali untuk meluangkan waktu 5 menit pada 5 Juni untuk membersihkan lingkungan sekitar rumah, sekolah, kantor, atau jalanan. Aksi kecil, tetapi jika dilakukan serentak, bisa mengguncang kesadaran.
“Kami tidak meminta Anda berdemo. Kami hanya minta lima menit. Kalau pun lima menit kita enggan, lalu kapan bumi ini selamat?” tantang Gus Ocim.
Karawang Harus Memimpin
FORDAS menekankan bahwa Karawang sebagai daerah agraris dan industri besar, harus memimpin gerakan ekologis. Polusi plastik, sampah domestik, dan pencemaran sungai tidak bisa diselesaikan tanpa keterlibatan semua pihak.
“Jangan wariskan bencana kepada anak cucu. Wariskan bumi yang bersih, air yang layak, dan langit yang tidak gelap oleh limbah. Dimulai dari Karawang. Dimulai dari sekarang.” tandasnya.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia bukan akhir dari acara, tapi awal dari kesadaran. Dan Fordas Cilamaya Berbunga mengajak seluruh Karawang untuk berdiri bersama, melawan satu musuh bersama: ketidakpedulian. (Yusup)