Beranda Daerah Kadin Kabupaten/Kota Tegaskan Komitmen di Tengah Isu Dualisme

Kadin Kabupaten/Kota Tegaskan Komitmen di Tengah Isu Dualisme

BANDUNG, NarasiKita.ID – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Barat menggelar ajang silaturahmi bersama Kadin Kabupaten/Kota se-Jawa Barat serta Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin Jawa Barat di Grand Hotel Preanger, Bandung, pada Selasa (29/09/2025). Acara ini menjadi langkah awal konsolidasi sekaligus upaya memperkuat kebersamaan pasca Musyawarah Provinsi (Muprov) Kadin Jawa Barat yang baru saja digelar di tengah bayang-bayang dualisme kepemimpinan.

Dalam forum tersebut, Ketua Kadin Kabupaten Garut, H. Rajab, menyampaikan bahwa kehadiran Kadin Kabupaten/Kota di Bandung adalah bentuk komitmen bersama, bukan semata-mata karena faktor materi. Menurutnya, dukungan yang diberikan kepada kepemimpinan Kadin hasil Muprov di Bandung merupakan pertaruhan harga diri organisasi.

“Kami Kadin Kabupaten/Kota bukan bicara materi, melainkan mempertaruhkan harga diri untuk menentukan posisi kami di Bandung. Sejak awal kami sudah berkomitmen, dan sampai kapan pun kami akan tetap bersama. Framing-framing yang dibuat pihak lain hanyalah strategi untuk menutupi kepanikan mereka,” tegas Rajab.

Berita Lainnya  GMPI Rayakan Anniversary ke-4 di Rengasdengklok, Kobarkan Semangat Juang Bung Karno

Rajab juga menyoroti adanya upaya pihak tertentu yang mencoba menggiring opini publik seolah-olah Kadin Kabupaten/Kota memberikan ucapan selamat kepada kubu lain. Namun, menurutnya, hal itu hanyalah bentuk pembelaan dari pihak yang merasa terdesak.

“Mereka menyangka kami tidak hadir dan memilih diam di Bandung, lalu dianggap memboikot. Ternyata Muprov tetap berjalan, dan itu yang membuat mereka kalang kabut. Kini muncul framing seolah kami ikut mengucapkan selamat kepada mereka, padahal jelas-jelas tidak benar. Justru publik bisa menilai dari arah mana framing itu berasal,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kadin Kabupaten Bandung, Boni Anggara, juga mengungkapkan kegelisahan yang tengah melanda jajaran pengurusnya. Boni yang baru dua bulan menjabat mengaku belum dilantik secara resmi, sehingga situasi internal kepengurusan menjadi rentan terhadap isu-isu yang beredar.

Berita Lainnya  Aliansi Ormas dan Tokoh Masyarakat Karawang Utara Tegaskan Dukungan Penuh untuk Peresmian RSUD Rengasdengklok

“Karena belum dilantik, pengurus kami mulai gelisah, bahkan ada yang tergoyahkan akibat framing kuat dari pihak Almer. Banyak pengurus menganggap Almer paling benar hanya karena narasi yang berkembang. Padahal, saya pribadi konsisten hadir di forum ini dan tidak pernah hadir di kubu Almer, meski gosip di media sosial begitu kencang,” ujarnya.

Boni menekankan pentingnya langkah cepat untuk memberikan kepastian. Ia menilai perlu ada konsolidasi yang lebih luas, termasuk mengagendakan pertemuan resmi dengan Gubernur Jawa Barat hingga Kadin Indonesia, agar tidak terjadi kebingungan di tingkat daerah.

Berita Lainnya  Bupati Karawang Lantik 86 PPPK, 2 CPNS IPDN Jadi PNS, dan 41 Pejabat Fungsional

“Kami mohon agar ada tindakan cepat dan jangan sampai kita kalah langkah. Pertemuan dengan Gubernur Jawa Barat maupun Kadin Indonesia sangat penting, agar arah organisasi jelas dan kepengurusan kami tidak terombang-ambing,” tegasnya.

Silaturahmi ini menjadi sinyal kuat bahwa Kadin Kabupaten/Kota se-Jawa Barat masih solid mendukung hasil Muprov di Bandung. Sekaligus, forum ini menunjukkan konsistensi untuk menolak segala bentuk upaya pembelokan narasi dan framing yang bisa menimbulkan keraguan di kalangan anggota.

Di tengah isu dualisme kepemimpinan Kadin Jawa Barat, pertemuan di Bandung ini sekaligus menegaskan posisi Kadin Kabupaten/Kota sebagai kekuatan penentu arah organisasi, serta menjadi momentum memperkuat konsolidasi menuju kepastian kepengurusan yang legitimate. (Yusup)

Bagikan Artikel