KARAWANG, NarasiKita.ID — Aroma intimidasi dan keberpihakan aparat kembali mencuat di Kabupaten Karawang. Aksi damai yang digelar sekelompok massa di depan PT TJForge Indonesia Plant 2, kawasan industri KIIC Karawang, pada Senin (8/12), mendadak ricuh setelah muncul seorang pria yang diduga oknum anggota TNI. Pria tersebut diduga disebut-sebut menjadi backing bagi perusahaan PT ISA, yang dikabarkan berupaya mengambil alih pengelolaan limbah di PT TJForge Indonesia Plant 2.
Padahal, aksi yang diinisiasi oleh kelompok masyarakat bersama PT CMM, mitra pengelola limbah PT TJForge Indonesia Plant 2, berlangsung tertib, damai, dan berizin resmi. Tuntutan mereka sederhana agar PT TJForge tidak memutus sepihak kerja sama yang masih memiliki komitmen hukum. Namun suasana damai berubah tegang saat seorang pria berbadan tegap datang dan dengan nada arogan mengaku sebagai anggota TNI.
“Dia datang menantang kami, bilang siapa yang berani maju. Padahal kami aksi damai, tidak anarkis,” ungkap Dede Jalaludin, S.H. (Bang DJ), koordinator aksi.
Kemudian, Bang DJ juga menuturkan, pria tersebut diduga kuat memiliki kepentingan pribadi dengan pihak perusahaan, sehingga tindakannya dinilai sebagai bentuk keberpihakan terhadap korporasi.
“Kami menduga dia menjadi backing perusahaan. Bahkan dia sempat mengatakan punya kepentingan di PT TJForge, padahal setahu kami perusahaan masih memiliki komitmen kerja sama dengan PT CMM,” jelasnya.
Beberapa rekaman video amatir memperlihatkan momen tegang ketika pria tersebut menantang peserta aksi satu per satu. Dalam video yang beredar, terdengar ucapan kasar dan nada ancaman yang seolah ingin memancing keributan. Situasi sempat memanas sebelum akhirnya aparat kepolisian dan anggota TNI lainnya turun tangan melakukan pengamanan dan membawa pria itu ke Subdenpom Karawang.
“Dia juga bukan anggota TNI asli Karawang. Alhamdulillah, setelah dimediasi dengan baik, oknum tersebut langsung diamankan dan dibawa ke Subdenpom Karawang,” ungkap Bang DJ.
Peristiwa ini menimbulkan kemarahan publik karena mencoreng citra TNI sebagai institusi yang seharusnya netral dan menjaga ketertiban, bukan malah tampil sebagai pelindung kepentingan korporasi.
Berbagai kalangan mendesak agar Komando Daerah Militer (Kodam III/Siliwangi) dan Subdenpom Karawang segera mengusut identitas dan motif keterlibatan oknum tersebut. Jika terbukti, langkah tegas harus diambil demi menjaga marwah TNI dan mencegah praktik “backing” berseragam di lapangan industri.
“Jangan sampai rakyat kehilangan kepercayaan pada aparat gara-gara satu dua oknum yang berbisnis di balik seragam,” tegas Bang DJ.
Catatan Redaksi:
NarasiKita.ID membuka ruang klarifikasi dan hak jawab bagi pihak PT TJForge Indonesia, Kodim 0604 Karawang, maupun pihak lain yang disebut dalam berita ini, sesuai dengan ketentuan Pasal 1 ayat (11) Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999. (Yusup)


























