Beranda Daerah DPRD Sidak RS Hastien, FKUB Soroti “Surat Aneh” Usai Kematian Pasien: Ada...

DPRD Sidak RS Hastien, FKUB Soroti “Surat Aneh” Usai Kematian Pasien: Ada Upaya Pengaburan Tanggung Jawab?

KARAWANG, NarasiKita.ID — Usai Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Hastien Rengasdengklok terkait dugaan malpraktik yang menewaskan pasien asal Bekasi, Mursiti (62), kini sorotan tajam kembali datang dari Forum Karawang Utara Bergerak (FKUB).

Sekretaris FKUB, Nana Satria Permana, menilai langkah DPRD Karawang sudah tepat untuk menggali kebenaran di balik kematian pasien tersebut. Namun, ia juga mempertanyakan surat pernyataan yang diduga dibuat pihak rumah sakit dan meminta ditandatangani keluarga pasien setelah korban dinyatakan meninggal dunia.

“Kalau benar surat itu dibuat setelah pasien meninggal, ini sangat janggal dan tidak etis. Apa urgensinya membuat surat pernyataan setelah kejadian? Justru hal ini bisa menimbulkan dugaan kuat adanya upaya pengaburan tanggung jawab,” tegas Nana, Kamis (16/10/2025).

Berita Lainnya  Sehari Setelah Mayat Ditemukan di Citarum, Pelaku Pembunuhan Berhasil Dibekuk Polres Karawang

Menurutnya, rumah sakit seharusnya bersikap transparan dan profesional, bukan justru menerbitkan dokumen yang bisa menimbulkan tafsir negatif di mata publik.

“RS Hastien seharusnya fokus menjelaskan kronologi medis secara terbuka, bukan malah membuat dokumen sepihak yang justru memperkeruh kepercayaan masyarakat,” ujarnya.

Nana juga mendorong Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang dan DPRD untuk mengusut tuntas dugaan pelanggaran prosedur pelayanan medis di RS Hastien, termasuk keabsahan surat pernyataan yang kini beredar di kalangan keluarga pasien.

“Kami mendesak DPRD dan Dinas Kesehatan tidak berhenti di sidak. Harus ada audit medis independen dan pemeriksaan etika kedokteran oleh lembaga berwenang. Kasus ini menyangkut nyawa manusia, tidak bisa diselesaikan dengan surat pernyataan semata,” tandasnya.

Berita Lainnya  Diduga Malpraktik, Pasien Asal Bekasi Meninggal Usai Operasi di RS Hastin Rengasdengklok: Praktisi Hukum Siap Ungkap Kejanggalan

Lebih lanjut, Nana juga mempertanyakan apakah pihak RS Hastien memiliki dokumentasi atau bukti pemberian edukasi kepada keluarga pasien sebagaimana ditanyakan oleh Sekretaris Komisi IV DPRD Karawang saat sidak berlangsung.

“Apakah pihak Rumah Sakit Hastien saat ditanya Sekretaris Komisi IV mengenai bukti memberikan edukasi pada keluarga pasien, mereka punya dokumentasinya?” sindir Nana.

FKUB juga meminta aparat penegak hukum untuk turut memantau kasus tersebut jika ditemukan indikasi pelanggaran etik atau kelalaian yang berakibat fatal.

“Kami tegaskan dalam RDP nanti yang akan digelar Senin depan, kami meminta DPRD Karawang untuk menghadirkan atau memanggil ahli independen,” jelasnya.

Berita Lainnya  Silaturahmi KADIN Jabar, Nizar Sungkar Tegas: Hanya Ada Satu Kadin yang Sah di Jawa Barat

Lebih lanjut, Nana juga menegaskan, kematian pasien Mursiti harus menjadi pelajaran besar bagi dunia medis di Karawang.

“Kematian pasien ini harus jadi pelajaran besar. Karena kami khawatir dunia kesehatan ataupun medis di Kabupaten Karawang tercoreng sehingga berpotensi mengurangi kepercayaan masyarakat lantaran adanya praktik-praktik yang menabrak prinsip kemanusiaan dan profesionalitas tenaga medis, pungkasnya. (Yusup)

Bagikan Artikel