JAKARTA, NarasiKita.ID – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto terus menggenjot percepatan pembangunan desa dengan menggandeng berbagai lembaga, kementerian, serta perbankan.
Mendes Yandri menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), untuk memperkuat pembangunan di tingkat desa. Melalui kerja sama ini, Babinsa yang tersebar di seluruh desa akan berperan dalam memastikan program pembangunan berjalan optimal, terutama dalam bidang ketahanan pangan.
“Kita tahu bahwa Babinsa ada di setiap desa, dan selama ini mereka telah berperan besar dalam program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD). Dengan MoU ini, kita akan memperkuat kerja sama untuk mendukung ketahanan pangan, di mana minimal 20% Dana Desa dialokasikan untuk sektor ini,” ujar Mendes Yandri dalam konferensi pers, Senin (17/02/2025).
Dukungan untuk Program Makan Bergizi Gratis
Kemendes juga menjalin kerja sama dengan Badan Gizi Nasional untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto. Program ini akan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dalam penyediaan bahan baku makanan, sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga meningkatkan perekonomian desa.
“Kami akan mengoptimalkan desa-desa tematik, di mana ada desa yang khusus memproduksi telur, daging ayam, sayuran, cabai, ikan, dan lain-lain. Ini akan mendukung rantai pasokan program makan siang bergizi,” jelasnya.
Program Desa Bebas Sampah “No Residu”
Kemendes juga bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dalam program “No Residu”, yang bertujuan untuk menciptakan desa bebas sampah. Program ini berfokus pada pengelolaan sampah desa agar tidak menjadi sumber masalah lingkungan, terutama saat musim hujan dan kemarau.
Pengembangan Ekonomi Kreatif di Desa
Selain itu, Kemendes menggandeng Kementerian Ekonomi Kreatif untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif di desa. Program ini bertujuan untuk meningkatkan inovasi dan daya saing desa dalam sektor industri kreatif.
Transparansi dan Akuntabilitas Dana Desa
Untuk memastikan Dana Desa tidak disalahgunakan, Kemendes menjalin kerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kejaksaan Agung, dan Kepolisian RI. Langkah ini diambil guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Dana Desa.
Perlindungan Perempuan dan Anak di Desa
Dalam rangka meningkatkan perlindungan bagi perempuan dan anak, Mendes Yandri juga menandatangani kerja sama dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Program ini bertujuan untuk membuka pusat pengaduan di kantor desa guna menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Kami ingin desa-desa menjadi tempat yang ramah bagi ibu dan anak. Dengan adanya pusat pengaduan ini, kami berharap kasus kekerasan dapat ditekan,” tegasnya.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Penandatanganan MoU ini dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Menteri PPPA Arifah Choiri Fauzi, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, dan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana. Hadir pula Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer, Ketua ISSF Sudarmanto, serta perwakilan dari BNI, BRI, Bank Mandiri, dan Universitas Padjadjaran.
Mendampingi Mendes Yandri dalam acara ini adalah Wakil Mendes PDT Ariza Patria, Sekjen Taufik Madjid, serta pimpinan tinggi di lingkungan Kemendes PDT.
Mendes Yandri menegaskan bahwa seluruh kerja sama ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yaitu membangun Indonesia dari desa.(*)