KARAWANG, NarasiKita.ID – Sebuah video yang memperlihatkan perkelahian antara dua siswi SMP di Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, kedua siswi terlihat saling baku hantam di area persawahan, sementara beberapa teman mereka hanya menyaksikan dan merekam tanpa berusaha melerai.
Kepala Desa Kertajaya, Kecamatan Jayakerta, Saefi Anwar, membenarkan bahwa salah satu siswi yang terlibat adalah anaknya. Saat dikonfirmasi NarasiKita.ID melalui pesan WhatsApp pada Rabu (19/03/2025), ia menyatakan akan berkonsultasi dengan pengacara sebelum memutuskan untuk membuat laporan kepolisian.
“Saya akan berkonsultasi dengan pengacara terlebih dahulu. Jika memang layak membuat laporan, maka akan saya lakukan. Jika tidak, ya tidak. Saya kurang paham hukum, jadi saya akan menanyakan dulu kepada ahlinya,” ujarnya.
Saefi juga mengungkapkan bahwa dirinya telah bertemu dengan kepala sekolah tempat anaknya bersekolah. Ia memutuskan untuk memindahkan anaknya ke sekolah lain guna menghindari kejadian serupa di masa depan.
“Anak saya pasti akan dipindahkan sekolahnya karena khawatir kejadian serupa terulang kembali. Saya juga tidak akan menuntut siswi lain untuk dikeluarkan dari sekolah,” jelasnya.
Selain itu, sebagai orang tua, Saefi juga mengaku sangat terpukul atas kejadian yang menimpa anaknya.
“Sebagai orang tua, tentu saya merasa sedih. Anak yang saya besarkan sejak bayi harus mengalami perlakuan seperti ini. Hati saya menangis,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia juga mengunkapkan bahwa istrinya juga sangat terpukul atas kejadian tersebut.
“Kasus ini kuncinya Istri saya karena dia yang melahirkan dan menyusui ketika anaknya dianiyaya istri saya sangat sakit hati,” tandasnya.
Kasus ini diharapkan menjadi perhatian bagi pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat agar lebih peduli dalam mencegah kekerasan di lingkungan pendidikan. (NK)