KARAWANG, NarasiKita.ID – Kelompok Petani (Poktan) Setia I di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Tempuran, mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerapan Good Agricultural Practice (GAP) pada komoditas mangga. Kegiatan ini digelar oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Karawang bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distanhorti) Provinsi Jawa Barat, pada Selasa (30/09/2025).
Ketua Tim Subsektor Buah dan Hias Bidang Tanaman Hortikultura Distanhorti Jabar, Astutiningsih, SP, MP, menjelaskan, Bimtek GAP bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani agar dapat menerapkan standar praktik pertanian yang baik. Hal ini diharapkan menghasilkan produk berkualitas, aman, berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan akses pasar.
Meski Karawang bukan sentra mangga utama di Jawa Barat, Astutiningsih menilai wilayah ini memiliki potensi karena adanya varietas unik, seperti Mangga Kiojay. Namun, tren produksi mangga lima tahun terakhir menunjukkan penurunan drastis, dari 12.417 ton pada 2020 menjadi 907 ton pada 2023, sebelum meningkat kembali 535 persen menjadi 5.762 ton pada 2024.
“Data ini perlu dicermati untuk mengetahui penyebab penurunan dan upaya meningkatkan kembali produksi mangga di Karawang,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Subsektor Hortikultura Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DPKP Karawang, Asep Saprudin, SP, MP, mengapresiasi peran Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam memfasilitasi Bimtek GAP serta dukungannya bagi pengembangan mangga di Kabupaten Karawang. (Red)


























