KARAWANG, NarasiKita.ID — Forum Aktivis Islam (FAIS) Karawang mengeluarkan pernyataan sikap tegas terkait tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Palestina. Dalam keterangan resminya, Koordinator FAIS Karawang, Ustadz Sunarto, menegaskan bahwa umat Islam memiliki tanggung jawab moral dan spiritual untuk membela saudara seiman yang tengah mengalami penjajahan dan genosida di tanah Palestina.
“Sesama mukmin itu ibarat bangunan yang saling menguatkan. Barangsiapa menghilangkan satu kesulitan dari seorang mukmin ketika di dunia, maka Allah akan menghilangkan darinya satu kesulitan di akhirat,” ujar Ustadz Sunarto mengutip hadits riwayat Muslim, Sabtu(12/04/2025).
FAIS Karawang secara khusus mendesak Presiden Republik Indonesia, H. Prabowo Subianto, untuk segera melakukan diplomasi tingkat tinggi dengan seluruh negara Muslim. Tujuannya adalah menggalang kekuatan bersama, termasuk mengirimkan pasukan tempur dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), guna menghentikan agresi Israel terhadap rakyat Palestina.
“Sudah saatnya negara-negara Muslim menyatukan langkah dan melawan kezaliman yang dilakukan oleh Israel dan sekutunya,” tegas Ustadz Sunarto.
FAIS juga menyerukan kepada negara-negara yang berbatasan langsung dengan Palestina untuk membuka perlintasan wilayah, sehingga para mujahid dari berbagai belahan dunia dapat masuk dan memberikan bantuan langsung kepada rakyat Palestina.
Lebih lanjut, FAIS menyatakan ketidaksetujuannya terhadap wacana pemindahan warga Palestina ke Indonesia. Menurut FAIS, hal tersebut tidak sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia, khususnya UUD 1945 yang menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi.
“Langkah yang paling tepat adalah menghentikan genosida dan kezaliman di tanah Palestina, bukan dengan mengusir warganya, tapi dengan memberdayakan kekuatan internasional untuk menekan Israel,” ujar Ustadz Sunarto.
Ia juga menambahkan FAIS Karawang mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk terus berdoa, berdonasi, dan menyuarakan keadilan bagi rakyat Palestina. “Ini adalah bagian dari jihad kemanusiaan dan wujud solidaritas umat Islam yang tidak boleh padam,” pungkasnya. (*)
